AKHIR PERANG
DINGIN
DAN RUNTUHNYA UNI SOVIET
- Perang Dingin (Cold War)
Perang
dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari
konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara
Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh
Uni Soviet.
Pada
mulanya, guna mengakhiri Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat
bersekutu dan menjalin hubungan untuk menghadapi NAZI Jerman di bawah pimpinan
Adolf Hitler. Amerika Serikat pernah mengirim bantuan tentara ke Uni Soviet untuk
menggempur pasukan Jerman.
Ketegangan
paling awal dari persaingan ini, yang kemudian dikenal dengan sebutan Cold War
(Perang Dingin), dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah, yaitu
Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian dua negara Jerman pasca PD II itu
berakibat pada pembagian kota
Berlin menjadi Berlin Barat dan
Berlin Timur. Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis, sedangkan Berlin Timur dikuasai oleh Uni Soviet
- Berakhirnya Perang Dingin
Perang
Dingin telah berlangsung selama 45 tahun lebih yang melibatkan USA dan
sekutunya Blok Barat melawan USSR dan sekutunya Blok Timur, sehingga kedua
negara Adikuasa berlomba-lomba untuk mempengaruhi dunia dan menjadi Peminpin
Dunia dengan menyiapkan persenjataan yang mutakhir, hal ini tentu sangat
menimbulkan kemungkinan meletusnya Perang Dunia III yang sangat dahsyat dan
akan menghancurkan dunia ini.
Perang Dingin antara Blok Barat dan
Blok Timur yang semakin memanas menyebabkan kesadaran antara USA dan USSR untuk mengurangi ketegangan
dengan mengadakan Perundingan. Perundingan tersebut antara lain:
- Perjanjian non Proliferasi Nuklir (Non-Proliferation Teaty) tahun 1968 antara USA, USSR, dan Inggris. Hasil dari perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak menjual senjata nukliratau memberikan informasi tentang persenjataan nuklir kepada negara-negara yang tidak mengembangkan senjata nuklir.
- SALT (Strategic Arm Limitation Talks): Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategis.
SALT
I berlansung di Helsinki,
Finlandia (17 November 1969) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Richard
Nixon (USA) dan Leonid Brezhnev (USSR).
SALT
II dilangsungkan di Jenewa, Swiss (November 1972) Hasilnya ditandatangani oleh
Presiden Jimmy Carter (USA) dan Pemimpin USSR,
Leonid Brezhnev pada tanggal 18 Juni 1979 di
Wina, Austria.
START
(Strategic Arms Reduction Treaty), Perjanjian pengurangan senjata-senjata
strategis antara USA dan USSR. Hasil
perjanjian ini adalah: Pemusnahan nuklir dengan daya luncur berjarak menengah. Perundingan
kesepakatan pengurangan senjata nuklir juga berkembang ke negara atau wilayah
lain.
Di
Bangkok pada bulan Desember 1995 ditandatangani Southeast Asia Nuclear Weapons
Free Zone oleh beberapa negara Asia Tenggara. Kesepakatan tentang wilayah yang
bebas dari nuklir. Penandatanganan lain juga terjadi di Eropa dan Afrika
sebagai bentuk realisasi dari penghentian Perang Dingin di dunia.
- Sampai Tahun 1980 Uni Soviet membelanjakan 11% GNP-nya untuk kepentingan militer yang banyak diambil dari keuntungan ekspor minyak. Tapi setelah tahun 1980 Uni Soviet tak mampu lagi membiayai Perang Dingin dari ekpor minyak, sehingga mulai mengurangi kekuatan senjata mereka di Eropa Timur. Tahun 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya rezim komunis mulai runtuh di Eropa Timur.
- Tahun 1991 Uni Suviet bubar, Rusia dan negara-negara bagian Uni Soviet yang lain menjadi negara yang merdeka. Runtuhnya Uni Soviet (USSR) di Eropa Timur inilah mengakhiri Perang Dingin yang berlangsung selama kurang lebih empat puluh lima tahun (45 tahun).
- Penjelasan terkait Runtuhnya Uni Soviet (USSR)
Revolusi
Bolshevik pimpinan Lenin melahirkan negara Uni Soviet dan menjadikan Komunisme
sebagai ideologi satu-satunya. Tahun 1920 Lenin mengumandangkan Komintern Pact
( Pacta Komunisme Internasional) sehingga komunis tidak hanya di Uni Soviet
saja, tetapi juga berkembang di seluruh dunia.
1)
Program Pembaharuan Gorbachev
Tanggal 11 Maret 1985 Mikhail Gorbachev
terpilih menjadi Sekretaris Jendrak Komunis dan Presiden Uni Soviet, kemudian
ia harus menghadapi kemacetan ekonomi warisan pendahulunya. Maka ia mencoba
melakukan pembaharuan di bidang politk dan ekonomi melalui :
- Glasnost : Keterbukaan
- Perestroika: Restrukturisasi
- Democratizatsia: Demokratisasi
Melalui Glasnost dan perestroika,
Gorbachev mempunya maksud menanmpilkan Komunisme Uni Soviet dalam bentu baru,
tetapi program ini mendapatkan masalah yang serius di dalam negerinya.
Tanggal 19 Agustus 1991 terjadi
percobaan Kudeta dengan dalih Gorbachev kurang sehat oleh oleh Wakil Presiden
Genadi Yenayev yang didampingi oleh kelompok komunis garis keras:
·
Menteri Pertahanan: Marsekal Dimitri
Yazov
·
Kepala KGB: Jendral Vladimir Kruckhov
·
Menteri Dalam Negeri: Boris Pugo
·
Tindakan pengambilalihan kekuasaan ini
mendapat tentangan keras dari rakyat di bawah pimpinan Presiden Republik Rusia
: Boris Yeltsin. Kudeta ini akhirnya berhasil digagalkan.
2) Pembubaran Uni Soviet
Setelah menjadi Presiden kembali,
Gorbachev melepaskan jabatannya sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis dan
memerintahkan pembekuan segala aktivitas Partai Komunis dan penyitaan semua
kekayaan partai. Sementara negara bagian, kecuali Rusia dan Kazhaksthan,
mengumumkan kemerdekaannya.
Tanggal 5 September 1991 diadakan
Konggres wakil Rakyat untuk membicarakan pembubaran pemerintahan pusat warisan
Lenin. 5 negara bagian tidak ambil bagian dalam sidang tersebut, yaitu: Lithuania, Estonia,
Latvia, Georgia, dan Moldova. Sementara Lithuania, Estonia,
dan Latvia
telah mendapatkan kemerdekaannya dari Uni Soviet tanggal 6 September 1991. Georgia dan Moldova menolak mengikuti
perundingan karena sedang memperjuangkan pemerintahan sementara di wilayah
masing-masing.
Konggres tersebut sepakat membentuk Uni
negara yang berdaulat, namun kesepakatan tidak berlaku karena keutuhan Uni
Soviet tidak bisa dipertahankan lagi.
Desember 1991, Gobachev semakin tidak
mampu mengatasi perpecahan Uni Soviet. Akhirnya pada tanggal 18 Desember 1991,
Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin sepakat membubarkan Uni Soviet dan
membentuk persemakmuran negara-negara merdeka bernama CIS (Commonwealth of
Independent States).
Kronologi runtuhnya Uni Soviet atau
USSR
:
1)
1986 Kebijakan baru Glasnost,
Perestroika, dan Democratizatsia USSR memuka diri bagi kemajuan
ekonomi dan politik
2)
25 Mei 1989 Gorbachev menjadi Presiden USSR dan
terpilih sebagai ketua tertinggi.
3)
5-7 Februari 1990 Pengesahan program
Multi Partai komisi Sentral mendukung dilaksanakannya multi partai di USSR
4)
23 Februari 1990 Estonia
menghapus peran Partai Komunis. Dewan Soviet Esatonia menghapus kewenangan
tunggal Partai Komunis dalam politik di Estonia
5)
11 Maret 1990 Lithuania merdeka. Pemimpin
tertinggi Lithuania
menyatakan kemerdekaan.
6)
13 Maret 1990 Monopoli Komunis dihapus.
Konggres perwakilan rakyat memutuskan untuk menghapus monopoli partai komunis.
7)
12-13 Juni 1990 Rusia, Moldova,
Usbekistan memproklamirkan kemerdekaan. Tiga anggota resmi mundur dan menjadi
negara yang independent.
8)
1 Oktober 1990 Hak beragama dijamin.
Pemerintah USSR
menjamin kebebasan beragama bagi asyarakatnya secara bebas dan aman
9)
21 Desember 1991 Beberapa negara uni
merdeka dari USSR Uzbekistan, Moldova, Kazakhstan, Tajikistan, Armenia,
Kirzigistan, dan Turmenistan mengadakan pertemuan di Kazakhtan untuk mendirikan
CIS.
10) 25
Desember 1992 Mikhail . Gorbachev mundur. Mundurnya Gorbachev dari jabatan
Presiden menandakan keruntuhan USSR
BAB
II
USA (AMERIKA SERIKAT) SEBAGAI POLISI DUNIA
DAN PENGUASA TUNGGAL
Setelah
Pasca perang dingin maka Amerika serikat keluar sebagai penguasa atau negara adidaya tunggal yang merajai dunia.Kini
Amerika serikat menjadi negara super power
di panggung internasional. Amerika telah menyebarkan pengaruhnya ke seantero
penjuru dunia baik militer, politik maupun kebudayaannya.
a.
Militer
Amerika Serikat
Amerika
adalah kekuatan Ekonomi terbesar didunia,setelah runtuhnya Uni Soviet, Amerika
berdiri sendiri sebagai negara Adidaya
di dunia ini tanpa saingan, Amerika memiliki angkatan Laut dan Udara terkuat
dunia (secara jumlah), yaitu sebanyak 1,559
Angkatan Laut dan sebanyak 18,169 Mesin perang angkatan udara. Amerika memiliki
1,3 Juta Personil aktif dalam militer, Amerika juga negara pemroduksi senjata
terbesar di dunia.
b.
Sebagai
Polisi Dunia.
Ketika
perang dingin berlangsung selama 45 tahun maka disitu masih ada dua negara
adidaya yang saling berimbang kekuatannya. Akan tetapi sekarang setelah Uni
Soviet runtuh maka Amerika Serikatlah yang muncul sebagai kekuatan tunggal
untuk merajai dunia. PBB yang mana kala merupakan alat legitimasi nya turut
mendukung segala kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Amerika Serikat Akan
senatiasa turut campur dalam setiap
masalah sengketa diantara negara-negra didunia. Dimana ada masalah sengketa
maka secara cepat atau lambat Amerika Serikat akan masuk dan mencoba untuk
menengahinya. Walaupun pada garis besarnya Amerika Sertikat sendiri juga
mempunyai maksud dibalik itu semua.
Dengan kekuatan yang dimilikinya itulah yang digunakan oleh amerika Serikat
untuk terus mencoba mengamankan situasi keamanan negara-negara didunia. Sebab
jika kita lihat dari sejarah masa lalu, maka tentunya tak heran apabila dari
tinggalan-tinggaln kisah masa lampau tersebut memunculkan bibit-bibit
perbencian dan bahkan akan senantuasa balas dendam.
Amerika
serikat beraksi di Kosovo, Haiti,
Somalia dan Liberia, dan Perang Teluk Pertama terhadap
Irak yang menginvasi Kuwait.
Selepas serangan teroris pada 11 September 2001 di World Trade Center dan Pentagon, AS melancarkan serangan balasan
terhadap Afganistan dan menjatuhkan
negara Taliban di sana dan pada tahun 2003 melancarkan Perang Teluk Kedua terhadap Irak untuk menyingkirkan rezim Saddam Hussein.
Disitulah peran Amerika Serikat sebagai polosi dunia. Walaupun jika dilihat
dari berbagai sudut pandang masyarakat luas tidaklah sama, bahkan berpendapat
bahwa amerika justru menjadikan masalah atau persengketaan tambah runyam dan
besar.
c.
Tindakan
Secara
garis besar maka tindakan Amerika Serikat
sebagai polisi dunia bisa disimpulkan
sebagai berikut :
1) Semakin
menguatkan kekuatan militernya baik didalam negerinya sendiri maupun pasukan
yang ditempatkan disetiap wilayah. Amerika Serikat akan memperkuat pasukan
dalam negerinya dan merambah keluar, dimana pasukan-pasukan yang dikirim
kenegara-negara sengketa merupakan angkatan yang sangat kuat dan penuh dengan
segala amunisi.
2) Berupaya
untuk selau paling unggul dan menguatkan pengakuan di dunia internasional bahwa
Amerika serikat merupakan negara adidaya tunggal dan tidak ada tandingannya.
3) Akan
selalu turut campur dalam setiap
sengketa dipelosok dunia ini, apabila sengketa tersebut akan mengganggu
eksisrensinya di kancah internasional.
Misalnya
: Perang Irak-Iran, Perang
Israel-Palestina, Revolusi Libya, Revolusi Tunisia, Revolusi Mesir, Pergolakan
Libanon, dan masih ada beberapa kasus lainnya didunia. Amerika Serikat
bersama PBB selalu masuk sebagai penengahnya dan berupaya menyelesaikan
sengketa.
Amerika
Serikat masuk hampir disemua Benua, baik Asia,
Eropa, Amerika, Afrika. Hanya saja disini secara jumlah kebanyakan banyak
persengketaan di Timur-Tengah yang
sejak dari dulu tak pernah padam sepeti Israel-Palestina ini.
4) Amerika
Serikat masuk dan memberi tawaran Solusi Penyelesaian terhadap negara yang
bersengketa dan barulah akan mengambil tindakan apabila jalur diplomasi sudah
tak dapat lagi ditempuh. Amerika tidak akan segan untuk mengirimkan militernya
dan menumpas negara yang dianggapnya sudah tidak lagi bisa ditoleran.
5) Segala
pemberontakan ataupun intervensi-intervensi yang kiranya membahayakan
pengaruhnya maka akan segera ditumapas oleh Amerika serikat. Kebijaksanaan ini
diambil karena pada akhir-akhir ini banyak teroris yang dari golongan umat
islam mencoba untuk meneror Amerika Serikat sebagai bentuk penolakan terhadap
budaya Amerika Serikat.
6)
Sebenarnya secara komprehensip atau
menyeluruh maka Amerika Serikat tidak hanya mengandalkan dari segi militer
saja, akan tetapi juga perekonomiannya yang sangat maju dan merajai pasaran
duni juga politik yang didukung dibelakangnya yaitu PBB ( Perserikatan
Bangsa-Bangsa) juga NATO.
7)
“Sambil menyelam minum air”.
Ungkapan itu sangat cocok untuk Amerika Serikat, karena dalam hal apapun baik
regional maupun internasional maka ia akan selalu mengambil keuntungan dan
selalu menjaga bagaimana eksistensinya sebagai negara super power ini bisa melekat dan citra sebagai negara pelindung atau negara
pengayom negara-negara lain.
BAB
III
PERKIRAAN KE DEPAN TERKAIT
HUBUNGAN NEGARA-NEGARA INTERNASIONAL
Berdasarkan
realita yang ada, dilihat dari berbagai aspek baik ekonomi, politik, militer dan kebudayaan tampaknya kedepan nanti
Amerika Serikat akan tetap terus berupaya untuk ikut ambil dalam setiap masalah
negara-negara didunia. Amerika Serikat melakukan itu dikarenakan setiap
kebijakannya mempunyai maksud dan tujuan tertentu
yang menguntungkannya. Walaupun
terkesan sangat royal dalam membantu berbagai negara-negara dalam sengketa,
akan tetapi disetiap laju geraknya itu pasti ada tujuan tertentu.
Adapun
hubungan-hubungan antar negara internasional tentunya tidak akan pernah lepas dari konflik atau persengketaan bahkan
perang. Hal tersebut disebabkan oleh
berbagai faktor. Negara yang merasa memiliki kekuatan militer yang lebih unggul
akan terus berupaya untuk memakmurkan dan menancapkan pengaruhnya di seluruh
dunia. Karena faktor kepentinganlah ini maka suatu negara akan selalu bergerak
menuju kekuatan yang lebih maju dan mereka berlomba untuk saling mengungguli.
Disini
kita soroti salah satunya Uni Soviet
yang kalah dalam perang dingin. Pada masa awal transisi, Rusia mengalami
situasi dalam negeri yang serba sulit akibat warisan krisis ekonomi dan politik
yang sebelumnya terjadi menjelang keruntuhan Uni Soviet. Namun meskipun demikian,
Rusia terus berkembang hingga saat ini. Terutama, dalam hal pertahanan
keamanan. Kekuatan militer, nuklir, dan peluncur ruang angkasa merupakan
perangkat keamanan utama yang dibanggakan oleh Rusia. Kekuatan lainnya adalah
sistem pertahanan rudal Rusia yang semakin meningkat produksinya. Rudal jarak
jauh dengan jangkauan ratusan hingga ribuan kilometer milik Rusia terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu rudal balistik (ballistic missile) dan rudal jelajah
(cruise missile).
Atas
kemampuan produksi rudal ini, Rusia patut berbangga. Rudal jarak jauh generasi
baru seperti RS-24 misalnya, merupakan rudal antar benua yang akan dimodifikasi
lebih modern untuk melindungi diri dari sistem pertahanan rudal Amerika
Serikat. Rudal RS24 juga akan melengkapi tameng rudal Rusia dengan tujuan
mengimbangi pertahanan rudal Amerika Serikat.
Hal ini juga didukung dengan efektivitas penggunaan anggaran militer
Kremlin dibandingkan AS, meski jumlahnya masih lebih rendah. Tetapi, fokus
Rusia tidak terbagi dan semata-mata untuk membangun kekuatan militer internal
ketimbang AS yang membiayai perang di Irak dan Afghanistan.
Indikasi
ini tentu menimbulkan kewaspadaan dan kecemasan dunia, khususnya Amerika
Serikat yang setelah Perang Dingin memainkan peran negara hegemoni dan kekuatan
tunggal di dunia. Munculnya aktor-aktor negara yang mengembangkan nuklir
seperti Iran
dan Korea Utara. Negara Iran
misalnya tertarik dengan sistem pertahanan rudal dan mulai mengadakan kerjasama
pembelian rudal dari Rusia.
Jadi,
hubungan-hubungan negara-negara internasional akan terus ada sehubungan dengan kepentingan masing-masing negara. Hanya
saja disini akan ada masalah ataupun muncul sengketa ketika suatu kepentingan
yang satu telah merugikan atau berbenturan dengan kepentingan yang lain.
Amerika Serikat sebagai negara adi kuasa tunggal tidak akan pernah tinggal diam
dan berupaya keras dengan jalan apapun untuk menjaga eksistensinya.
Adapun
hubungan-hubungan tersebut akan lebih fokus antara lain dalam bidang :
a) Pertahanan
dan Keamanan (militer)
b) Perekonomian
c) Budaya
d) Sosial
Pada
umumnya bidang militer dan perekonomian selalu menjadi sektor penting yang
dilakukan oleh negara-negara internasional terutama negara-negara maju dan
berkembang seperti Amerika Serikat sendiri, Rusia, Jepang, Cina, Korea, Inggris,
Perancis, Jerman dan beberapa negara maju lainnya. Karena mereka menginginkan
hubungan atau kerja sama simbiosis
mutualisme yang saling menguntungkan.
Jika dilihat dari segi negatif maka juga tidak
amenutup kemungkinan akan adanya suatu Perang Dunia III ataupun Perang Dingin
II, mengingat masing-masing negara sampai sekarang terus mengembangkan
teknologinya guna memperkuat masing-masing negaranya dari ancaman luar.
Kemudian dari persaingan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk saingan baik
dibidang militer, wekonomi, maupun bidang yang lain. Di dalam kehidupan yang
selalu berkembang dinamis ini tidak menutup kemungkinan untuk terulangnya suatu
sejarah masa lampau yaitu Perang.
kekuatan Uni Sovyet mengendor pasca Perang Afghanistan
BalasHapusUni Sovyet tidak memikirkan strategi ekonomi, komentar juga ya ke blog saya www.goocap.com
BalasHapusbagaimanapun juga Kemerdekaan Indonesia tak luput dari jasa Amerika. Jepang menarik pasukkannya dari Indonesia pasca tragedi yang tidak mungkin dilupakan oleh seluruh Negara didunia ini " Nagasaki dan Hiroshima "....
BalasHapus